Saturday, November 14, 2009

Sebuah Renungan Dari Posting Terdahulu


Kali ini mau nulis sesuatu tentang posting yang udah lama terbitnya di Blog Ipanks ini, dan mungkin berkat posting yang lebih lama itulah Blog Ipanks ini bisa berjalan sampai sekarang dan ini merupakan sebuah berkah dan anugerah sehingga Blog Ipanks bisa tetap eksis di perbloggeran. Hm, enaknya di mulai dari posting yang mana yap?

Kayanya kita mulai dari Word From Abraham Maslow dulu ajah. Di situ daku menulis tentang rasa bersalah masa lalu. Memang rasa bersalah di masa lalu tidak akan pernah untuk kembali karena itu semua sudah terjadi, yang bisa kita lakukan adalah memperbaiki kesalahan-kesalahan yang kita perbuat dan berusaha untuk meminimalisir kesalahan-kesalahan sehingga nantinya untuk ke depan kita akan bisa mengurangi rasa bersalah itu.

Tidak apa-apa jika kita masih merenungi masa lalu, tapi ingatlah kita masih mempunyai masa depan yang panjang dan cerah untuk kita lalui. Masa lalu bukan untuk di ratapi melainkan untuk di ingat bahwa kita mempunyai sebuah kenangan yang entah baik atau buruk, dan itu akan menjadi sebuah sejarah bagi kita.

Posting selanjutnya Poet From Edwin Markham. Di situ daku menulis bahwa setiap rencana yang di buat oleh manusia adalah baik adanya jika itu rencana itu mampu memberikan sesuatu yang baik untuk manusia itu, dan tidak ada rencana yang layak untuk di hina jika rencana itu bisa menuntun manusia ke arah yang lebih baik lagi.

Posting selanjutnya adalah Passion To Change atau Hasrat Untuk Berubah. Posting ini sebenarnya daku cuplik dari sebuah tulisan yang terpajang di kamar tentang keinginan seseorang yang sudah lama meninggal yang tidak menuliskan namanya namun di tulisan itu tertulis di kota Westminster Abbey, Inggris, 1100 SM. Isi tulisan itu adalah impian seseorang di waktu muda untuk berusaha mengubah dunia yang serba tidak teratur. Namun itu semua tidak bisa di lakukannya karena seseorang itu bukan lah seorang sosok yang terkenal dan berkuasa. Dan akhirnya pada akhir hayatnya, sebelum meninggal, orang itu baru menyadari kekeliruannya dalam mencapai impiannya.

Dia menyadari bahwa jika seseorang ingin merubah dunia, maka hal yang paling penting untuk di lakukan adalah merubah dirinya terlebih dahulu ke arah yang lebih baik. Setelah berubah ke arah yang lebih baik, barulah mengajak orang terdekatnya untuk ikut berubah, dalam hal ini keluarga. Kemudian setelah dirinya mampu mengubah orang terdekatnya dan dirinya dapat dijadikan sebagai panutan bagi keluarganya, maka cobalah untuk berusaha merubah orang-orang yang lebih jauh lagi, setelah berhasil maka siapa tahu dirinya mampu untuk menggerakkan hati orang banyak ke arah yang lebih baik lagi.

Itu semua merupakan sebuah renungan bagi kita semua, terutama untuk daku, dan bisa kita jadikan sebagai contoh dalam kehidupan sehari-hari. Dan mudah-mudahan hal ini bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik lagi di kemudian hari nanti. Amien…amien…amien… Ya Rabbal Alamien.

0 comments:

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP