Masih Adakah Sopan Santun Itu?
Ketika Blog Ipanks meluangkan sejenak untuk membaca sebuah media, Blog Ipanks secara tidak sengaja menemukan sebuah judul yang mungkin sekilas tidak terlalu menarik, tapi bila di cermati lebih jauh maka itu memang terjadi di sekitar kita. Dan judul itu adalah Masih Adakah Unggah-Ungguh Di dalam Diri Kita? Well, apa sih unggah ungguh itu? Hm, mungkin banyak yang mengartikannya sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Yah, itu terserah kepada masing-masing pihak.
Di artikel itu dituliskan jika nilai unggah-ungguh atau nilai sopan santun sudah mulai luntur (atau memang sudah luntur?), sebab jika kita lihat dari keadaan di sekitar kita, memang sudah banyak yang berubah dan di sinilah faktor sopan santun itu yang kemudian menjadi hilang dengan sendirinya. Jika dulu kita ingin melewati sebuah jalan namun di jalan itu banyak orang yang berkumpul maka biasanya kita mengucapkan “Permisi, numpang lewat”, tapi sekarang ngeloyor gitu aja hehehe.
Selain itu, sopan santun untuk orang yang lebih tua dari kita terkadang juga sudah mulai hilang, dan jika kita perhatikan lagi maka akan lebih banyak kejadian-kejadian yang mungkin bisa mengurangi nilai sopan santun di antara kita. Mungkin jika kita memperhatikan nilai sopan santun ini, maka hasilnya juga akan kembali ke diri kita sendiri dan itu tidak akan langsung tampak pada saat itu juga, tapi ada waktunya sendiri.
Dengan sopan santun maka kita sudah belajar untuk saling menghargai di antara sesama dan itu merupakan sebuah pelajaran yang sangat berharga. Dengan saling menghargai antara sesama maka kita akan lebih mengerti akan arti kehidupan sebenarnya. Mungkin tidak akan ada yang sama persis untuk mengartikan arti kehidupan karena itu tergantung dari masing-masing personal yang mengartikannya. Tapi yang jelas, arti kehidupan mungkin adalah mau belajar untuk saling menghargai satu sama lain, menjaga hubungan baik dengan sesamanya.
Update Links : Huruf - Kalimat - Puisi, Seorang Bayi
Di artikel itu dituliskan jika nilai unggah-ungguh atau nilai sopan santun sudah mulai luntur (atau memang sudah luntur?), sebab jika kita lihat dari keadaan di sekitar kita, memang sudah banyak yang berubah dan di sinilah faktor sopan santun itu yang kemudian menjadi hilang dengan sendirinya. Jika dulu kita ingin melewati sebuah jalan namun di jalan itu banyak orang yang berkumpul maka biasanya kita mengucapkan “Permisi, numpang lewat”, tapi sekarang ngeloyor gitu aja hehehe.
Selain itu, sopan santun untuk orang yang lebih tua dari kita terkadang juga sudah mulai hilang, dan jika kita perhatikan lagi maka akan lebih banyak kejadian-kejadian yang mungkin bisa mengurangi nilai sopan santun di antara kita. Mungkin jika kita memperhatikan nilai sopan santun ini, maka hasilnya juga akan kembali ke diri kita sendiri dan itu tidak akan langsung tampak pada saat itu juga, tapi ada waktunya sendiri.
Dengan sopan santun maka kita sudah belajar untuk saling menghargai di antara sesama dan itu merupakan sebuah pelajaran yang sangat berharga. Dengan saling menghargai antara sesama maka kita akan lebih mengerti akan arti kehidupan sebenarnya. Mungkin tidak akan ada yang sama persis untuk mengartikan arti kehidupan karena itu tergantung dari masing-masing personal yang mengartikannya. Tapi yang jelas, arti kehidupan mungkin adalah mau belajar untuk saling menghargai satu sama lain, menjaga hubungan baik dengan sesamanya.
Update Links : Huruf - Kalimat - Puisi, Seorang Bayi
0 comments:
Post a Comment