Kisah Lelaki Muda
Seorang lelaki muda duduk di depan kamarnya, seraya memandangi jalan luas yang terbentang dihadapannya. Larut malam semakin hening, lamunan si lelaki muda terbang ke angkasa, menuju hamparan imajinasi. Setelah menempuh perjalanan imaginasi pikiran, jantung yang tadinya berdetak normal, kini terasa berdetak semakin cepat dan semakin cepat. Entah mengapa, dia merasa penuh sesak di dadanya. Seakan tidak ada lagi ruang untuk menghirup udara segar. Sambil menyalakan sebatang rokoknya, dia berusaha menenangkan detak jantungnya. Dia bertanya pada hati kecilnya, "Apa sebenarnya yang sedang terjadi?"
Kemudian dengan lirih dia mengucap, "Ya Allah, apakah aku sedang sekarat? Apakah tlah tiba waktuku untuk Kau panggil?" Beribu pertanyaan bermain-main di benaknya. Tapi beruntunglah kesadarannya dengan cepat bertindak seraya berkata,"Jalanku masih panjang, masih banyak yang belum kuselesaikan." Dia terus berusaha menenangkan detak jantungnya sambil mengucap sepatah kata "Ya ALLAH". Dia terus memohon pertolongan-NYA.
Dengan memejamkan matanya seraya terus mengucap kata Ya ALLAH, dia merasakan tubuhnya menjadi ringan, enteng tak berbobot, dan lemah tak berdaya. Tulang-belulangnya serasa dilepaskan dari setiap engsel-engselnya dengan perlahan sehingga dia merasa tidak mempunyai kekuatan, bahkan hanya untuk menggerakkan jarinya pun dia tak mampu. Huff..tiba-tiba terlintas di kepalanya sebuah kalimat, yaitu Nrima ing pandum. Kalimat ini dulu sering diucapkan oleh almarhum kakeknya, ketika sedang menerima musibah atau kesenangan. “Nrima ing pandum” memiliki arti bahwa sebagai manusia ciptaan Allah harus senantiasa ‘sumeleh’(berserah diri pada Sang Pencipta).
Dan dia pun mencoba untuk menerima semua yang sedang terjadi pada dirinya, dan mencoba untuk mengerti keadaan yang sedang terjadi. Dicobanya untuk merasakan keadaan lemah tak berdaya, tanpa kekuatan, dan dia bagaikan selembar kertas yang dengan mudahnya tertiup oleh angin. Entah sudah berapa lama dia bersikap seperti itu, yang dia rasakan kini seperti berada di sebuah ruangan hampa udara tapi dia tidak merasakan sesak dan dia bisa duduk dengan santai dan leluasa. Sungguh suatu pengalaman yang baru yang pernah dia rasakan.
Detak jantungnya pun sudah mulai normal kembali, sesak di dadanya sudah jauh berkurang, dan dia pun bisa menghirup udara segar dengan leluasa. Ada sebuah senyum kecil di sudut bibirnya dan ada rasa syukur yang memenuhi setiap inci tubuhnya dan rongga-rongga tubuhnya. Lelaki muda itu tersadarkan, bahwa setiap jalan yang ditempuh manusia, memang berbeda-beda, dan semuanya harus dijalani dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan pasti akan selalu membantu. Asalkan dia bisa terus mengingat bahwa semua itu terjadi atas kuasa dan pertolongan dari Tuhan, maka jalan yang akan dia tempuh pasti akan terasa lebih ringan dan menyenangkan.
Lelaki muda itu berkata pada dirinya sendiri, "Sudah sekian lama aku berjalan di perjalanan hidup yang panjang ini, tapi aku merasa kurang untuk mengucap rasa syukur kepada ALLAH sehingga aku kurang bisa menikmati hidup yang indah ini yang telah disediakan oleh ALLAH. Mungkin itu yang menyebabkan aku mengalami kejadian seperti tadi." Lelaki muda itu terus meresapi perasaan bahagia yang baru diperolehnya, sambil tak henti-hentinya dia mengucap rasa syukur yang tak terhingga jumlahnya.
Tak terasa, malam semakin larut dan mulai berganti dengan datangnya sang fajar. Dia rebahkan dirinya di ranjang. Sejenak dia berdoa,"Ya ALLAH, kuserahkan diriku pada-MU selama aku tertidur, jagalah diriku sampai aku terbangun nanti."
9 comments:
berserah diri pada kehendakNYa,emang mampu meringankan jiwa..
Just came to wish you a Merry Christmas and happy new year!
wow muantaaaf banget artikelnya,pasrah itu terkadang melelahkan namun terkadang sangat indah
Salam KoMpaaaK
Wah postna bagus banget.. kita harus berserah diri neh kpada NYA
keren deh ma postinganna
can you email me: mcbratz-girl@hotmail.co.uk, i have some question wanna ask you.thanks
Although we have differences in culture, but do not want is that this view is the same and I like that!
Now I lay me down to sleep,
I pray the Lord my soul to keep.
If I should die before I wake,
I pray the Lord my soul to take.
See you in these things, I think, I started feeling good!
Sports Net
Post a Comment