Monday, February 09, 2009

Sang Bulan Pun Tersenyum


Malam semakin larut, sang bulan sudah tidak malu-malu lagi untuk tersenyum. Dia bersinar dengan cemerlang di atas sana. Sambil memandangi kehidupan di bumi, dan melihat aktifitas orang banyak. Suatu kali, sang bulang enggan untuk tampil dengan anggunnya, itu dikarenakan dia sedang bersedih. Dia sedih memikirkan perjalanan anak manusia yang tak berkesudahan. Seandainya dia bisa, dia ingin membantu dengan sekuat tenaga supaya anak manusia yang dilihatnya bisa tersenyum lagi. Dan dia pun hanya memandangi dari kejauhan sambil memanjatkan doa yang terbaik.

Di lain waktu, sang bulan melihat kehidupan yang berbeda dari anak manusia tadi, dia melihat anak manusia lainnya bergelimang kasih sayang. Tapi sang bulan bisa melihat, jika kasih sayang itu tidaklah setulus anak manusia yang tadi. Dan sang bulan hanya bisa tersenyum, seandainya anak manusia yang kulihat pertama kali tadi yang mendapatkan kesenangan seperti ini, pastilah itu merupakan sebuah hadiah yang tidak pernah diduga. Sang bulan hanya bisa menarik napas panjang melihat semuanya.

Kita dilahirkan dengan membawa sebuah tugas, tugas sebagai khalifah di bumi. Menjadi sang pemimpin yang bisa membawa kedamaian bagi sesama kita. Tapi yang ada bukannya kedamaian, melainkan bencana, perang, dan lainnya. Apakah dari kita tidak menginginkan adanya kedamaian? Apakah kita hanya ingin menguasai yang bukan milik kita sendiri? Jika itu menjadi tujuan kita, maka tidak akan pernah selamat hidup kita. Huff…sudah banyak dari kita yang menderita, sudah banyak dari kita yang mendapat cobaan, sudah banyak dari kita yang mendapat kesusahan. Jangan timpakan semua pada orang yang tidak bersalah.

Sang bulan di atas sana menangis melihat penderitaan anak manusia, seakan anak manusia yang lain tidak perduli dengan yang terjadi. Di manakah nurani kita? Di manakah hati kita yang bersih? Apakah itu semua sudah hilang, musnah, diterpa bergelimangnya keduniawian yang menyilaukan mata? Jangan sampai itu mendatangi kita, dan jangan sampai kita dibutakan oleh silaunya keduniawian. Karena itu tidak akan pernah kekal abadi.

Huwaaaaa….daku nulis apaan tuh? Kok bisa-bisanya sih? Wuaduh, wuaduh, mohon dimaapkan yap kanca-kanca, daku sendiri juga ga tau mo nulis apa. Ga ada rencana, cuma nyalain computer terus open word procesor, trus jari-jarinya jalan sendiri..hiyyy cyereemmmm…apa ini karena daku abis nonton film horor kali yap. Huwaaaa tatutttt….

Udah ah, ngga usah dipikirin, mungkin ajah emang itu yang emang lagi pengen dikeluarin. Biasanya cuma bisa dipendam dalam hati, eh ini ga disuruh malah langsung menari-nari di atas keyboard. Weks, udah jam 01:07 WIB nih, ternyata udah dinihari yap, hmm bentar lagi mo tidur ahhh tapi sebelumnya mau ngintip Slot Games World biar bisa dapat duit yang banyak hehehe. Eh tumben postingan daku panjang banget. Ini bisa satu lembar halaman ms word nih. Lha ini ajah udah mau pindah ke halaman kedua. Ya udah, kalo gitu, udahan dulu ahh ngetiknya. Besok bakal dilanjut lagi heheheh biar bisa ehem-ehem hehehe. Bye bye bye bye bye cemuaaaaaaaaa….

Image Source : geocities.com/liacyntia/pho/penyu/bulan.jpg

15 comments:

Anonymous,  February 9, 2009 at 7:38 AM  

weew, ceritanya bagus bro.. dalem..
:D

Baka Kelana February 9, 2009 at 7:42 AM  

Mantap banget nich ceritanya

Baka Kelana February 9, 2009 at 7:43 AM  
This comment has been removed by a blog administrator.
Baka Kelana February 9, 2009 at 7:44 AM  
This comment has been removed by a blog administrator.
Anonymous,  February 9, 2009 at 10:47 AM  

Mantaf,bos. Baru kembali bertapa udah baca postingan keren

Anonymous,  February 9, 2009 at 10:58 AM  

Edisi Renungan Frizzy.
Sengaja aku menampilkan tag-tag yang begitu banyak di sini, sekedar untuk menunjukkan kepada bangsaku bahwa begitu banyak cabang ilmu, yang dapat diimplementasikan secara nyata, yang harus dipelajari. Ini hanyalah sebagian kecil dari ilmu Allah SWT, yang telah dihidayahkan kepada manusia agar manusia lebih berpikir lagi.
Gunakan waktumu, pikirmu, budayamu untuk kemajuan masyarakat, suku, bangsa, negeri, negara dan seluruh umat manusia.
Tidak ada waktu untuk pesimis, mengeluh, mengeluarkan ironi atau sarkastik kepada satu kepada yang lainnya. Mari bangkitkan energi positif untuk Indonesia kita. Perkuat persahabatan, bertukar pikiran dan sambung menyambung kekuatan. Baik berupa ekonomi, politik, sosial, budaya, agama dan seluruh keragaman kita.
Semoga Allah SWT meridhai kita semua.
Cheers, frizzy.

Anonymous,  February 9, 2009 at 11:04 AM  

komeng dulu baru baca ah..
hahahaha...

Ivana February 9, 2009 at 11:30 AM  

mmh...perenungan yang bagus..keep up d good work!!

Anonymous,  February 9, 2009 at 12:13 PM  

sang bulan pasti tersenyum manis karna postingan ini emang manis....... salam kenal yahhh.... keep blogging

Anonymous,  February 9, 2009 at 12:51 PM  

siang kang ipanks, pa kabar nih?

Anonymous,  February 9, 2009 at 3:22 PM  

wah... kalo bulan tersenyum kyk apa ya??? mau liat dulu ahh... pake teropong bintangku hehehe

Anonymous,  February 9, 2009 at 4:00 PM  

bulan selalu senyum... lagi sedihpun senyum... duh jahat kadang2 bulan itu... :)

www.katobengke.com February 9, 2009 at 6:02 PM  

wah kamu tau aq tadi yang tertawain kamu bkan bulan...heheh.......
knapa kamu...kok sedih amat.....

Toni Blog February 9, 2009 at 10:01 PM  

kayaknya serius amat nih :)

Anonymous,  February 11, 2009 at 7:04 AM  

bisa romantis jua ikam wal lah :p

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP