Berita Sore Hari
Berita menarik yang terjadi beberapa minggu ini sepertinya kok ga ada habis-habisnya yap, mulai dari kasus Manohara Odellia Pinot yang di aniaya oleh suaminya, jatuhnya beberapa helikopter di beberapa tempat, kasus maraknya pemakaian boraks untuk gorengan yang sempat daku tonton dari siaran televisi, sampai dengan info-info gossip dan perselingkuhan yang masih terus mewarnai jagat pewayangan bumi Indonesia ini. Sebenarnya miris juga ngeliat berita-berita negatif gitu yap, kok kayanya ga ada berita-berita positif yang benar-benar bisa membuat Negara Indonesia ini bangga.
Tadi sore daku ngeliat siaran berita di Trans 7 yang menyiarkan tentang Penerimaan Murid Baru secara sekarang sudah bulan Juni 2009 dimana sudah saatnya anak-anak yang lulus TK, SD, SMP, SMU, bahkan Universitas mencari sekolahan. Sekolahan yang katanya menjadi tempat bagi kita untuk menuntut ilmu tapi dari berita Trans 7 itu, sekolah menjadi ajang untuk mencari uang bagi para oknum-oknum guru yang hanya mendewakan materi semata. Para orang tua juga sibuk untuk mengusahakan agar anaknya bisa masuk ke sekolah favorit walaupun dengan biaya yang sangat mahal. Apakah tujuan pemerintah yang akan memajukan pendidikan di Indonesia bisa terhambat dengan adanya ajang mencari uang melalui Penerimaan Murid Baru itu?
Hm, sungguh sangat disayangkan, si anak benar-benar ingin sekolah tapi malah terjegal dengan adanya berbagai uang sumbangan yang kalau di jumlahkan bisa untuk membeli kebutuhan-kebutuhan yang sangat mewah. Bayangin ajah, untuk masuk ke TK atau SD, para orang tua di sodori tagihan sekian juta yang akan menjamin si anak bisa masuk ke sekolah dengan aman. Halah…halah…sekali lagi Pakne Tole cuma bisa memeluk tubuh seksi Cici Panda geleng-geleng kepala. Gimana nanti nasib anaknya Pakne Tole yang akan masuk sekolah yap? Apakah akan bernasib seperti itu pula?
Bahkan tadi sempat ada seorang guru yang bersedia untuk menjelaskan kronologi proses ajang pencarian uang itu. Orang tua diberitahu bahwa untuk masuk ke sekolah yang diinginkan harus membayar sekian juta untuk mendapatkan kursi dan uang itu bisa bertambah lebih besar lagi jika memang kursi di sekolah yang diinginkan itu memang banyak peminatnya. Wah…wah…wah…enak banget dunk yang nerima uangnya, sambil kipas-kipas mencari angina dan tinggal menunggu setoran dari para anak buahnya yang bekerja mencari clien.
Sudah saatnya pemerintah untuk turun tangan menangani masalah yang serius ini, tapi gimana mau menangani yap, soalnya kan sekarang ini sudah menjelang Pesta Demokrasi Pemilu 2009 yang hampir mencapai puncaknya. Yah, mudah-mudahan saja masalah demi masalah yang di hadapi bisa terselesaikan dengan baik.
Image Source : http://i282.photobucket.com/albums/kk254/coutrier/blog3/sakura1.jpg
5 comments:
ga heran, sekarang semua sudah dikomersilkan, siap siap aj duit banyak tar klo mau nyekolahin anak *kalau mau punya anak ya :P
nah itu dia kang yang saya juga lagheee mikir nih, makin gede aja biaya sekolah neeehhhh...kapan kita bisa sekolah gratis yah, padahal katanya kita kudu pinter, buat sekolah aja mahal....
Ternyata begitu juga ya....
Di Samarinda juga begitu...misalnya ada yg nggak masuk pada waktunya karena nggak enakan sama yg lulus murni...masuknya nanti2 klo dah mulai waktu belajarnya....
Akh, setiap ada kesempatan selalu saja...
Tapi kupikir gini : kesempatan itu juga muncul berawal dari sikap ortu siswa yg cetek otaknya tapi tajir kantongnya...nyari2 kesempatan dia, akhirnya para oknum jadi terbiasa dan akhirnya lagi jadi penyakit turunan dah....
Sikap masyarakat kita juga yg mau enaknya saja....oknum nya memfasilitasi keadaan itu....
@mocca_chi : hehehe ya mau dunk, tapi baru nyari calon ibunya dulu nih :D
@harry seenthing : tenang om, ntar kalo daku jadi presidennya baru sekolah daku gratisin :D
@ammadis : yap betul apa yang anda katakan, orang-orang tajir beranggapan bahwa dengan uang bisa membeli apapun, tapi ngga semuanya yang berpikiran seperti itu, hanya orang-orang tajir yang berpikiran sempit ajah hehehe
ada aja cara untuk mendapatkan incom...pungli namanya
Post a Comment